Terletak di sebuah Dusun Polaseng, air terjun ini kini mudah diakses. Dulunya tersembunyi dan terpisah dari perkampungan. Memiliki ketinggian sekitar 40 meter, air terjun ini menjadi obyek bidikan saya. Sepertinya adalah yang Pertama seorang fotografer hadir disana dan menyajikannya dalam sebuah essay foto semacam ini.
Memulai dari sebuah informasi seorang penyuluh pertanian sejawat saya, saya mendapatkan informasi persis letak kawasan ini. "Namanya kawasan Polaseng, Desa Alas Tengah", jelas teman saya itu beberapa bulan yang lalu. Ketika itu kawasan ini baru dilaksanakan pembukaan jalan, membelah bukit oleh TNI AD.
Tadi, ketika ada kesempatan pertemuan petani, perbincangan kami ganyeng selain dari soal budidaya tanaman, melibatkan beberapa rekan lainnya, termasuk diantaranya babinsa Desa Alas Tengah Kecamatan Sumber Malang. Bapak itu ditanya, benar tidaknya kawasan air terjun tersebut. Kalimatnya menjelaskan kawasan ini,"TMMD itu Pak. Letaknya dari Kantor Desa itu sebelah utaranya Pak, jadi tinggal belok kiri sebelum Kantor Desa jika dari arah Kota Besuki !" jelasnya.
Setelah acara selesai, langsung cuz, dan mengikuti jalur bertanda ini. TMMD. Saya lepas dari rombongan teman-teman sejawat, karena saya pikir masih cukup waktu untuk saya berpetualang hari ini tadi.
Berpapasan dengan beberapa orang, saya cuek saja. Jepret jepret sebentar, mencari jejak- agar besok-besok tidak ada yang tersesat. Perjalanan sepeda motor menyenangkan, jalurnya beraspal- namun sebagian jalan masih belepotan pasir dan tanah. Jadi, pelan-pelan saja.Rupanya selain terletak dekat dengan permukiman yang tersedia toko peracangan, juga ada fasilitas ini disini. Hmmm, jadi makin mudah berkunjung.
Bergerak perlahan dan pasti saya menapaki jalan berliku dan beraspal itu. Dan saya menemukan tanda ini. Saya mengikutinya.
Memulai dari sebuah informasi seorang penyuluh pertanian sejawat saya, saya mendapatkan informasi persis letak kawasan ini. "Namanya kawasan Polaseng, Desa Alas Tengah", jelas teman saya itu beberapa bulan yang lalu. Ketika itu kawasan ini baru dilaksanakan pembukaan jalan, membelah bukit oleh TNI AD.
Tadi, ketika ada kesempatan pertemuan petani, perbincangan kami ganyeng selain dari soal budidaya tanaman, melibatkan beberapa rekan lainnya, termasuk diantaranya babinsa Desa Alas Tengah Kecamatan Sumber Malang. Bapak itu ditanya, benar tidaknya kawasan air terjun tersebut. Kalimatnya menjelaskan kawasan ini,"TMMD itu Pak. Letaknya dari Kantor Desa itu sebelah utaranya Pak, jadi tinggal belok kiri sebelum Kantor Desa jika dari arah Kota Besuki !" jelasnya.
Setelah acara selesai, langsung cuz, dan mengikuti jalur bertanda ini. TMMD. Saya lepas dari rombongan teman-teman sejawat, karena saya pikir masih cukup waktu untuk saya berpetualang hari ini tadi.
Berpapasan dengan beberapa orang, saya cuek saja. Jepret jepret sebentar, mencari jejak- agar besok-besok tidak ada yang tersesat. Perjalanan sepeda motor menyenangkan, jalurnya beraspal- namun sebagian jalan masih belepotan pasir dan tanah. Jadi, pelan-pelan saja.Rupanya selain terletak dekat dengan permukiman yang tersedia toko peracangan, juga ada fasilitas ini disini. Hmmm, jadi makin mudah berkunjung.
Bergerak perlahan dan pasti saya menapaki jalan berliku dan beraspal itu. Dan saya menemukan tanda ini. Saya mengikutinya.
Perjalanan memasuki babak baru. Tanda itu menunjuk kekiri. Saya bersimpangan dengan seorang yang baru keluar dari jalan tersebut, bertanya. "Ya, benar Pak. Lewat sini saja !!. Air terjun kan ?". Berbasa basi sebentar langsung cuz.
Okey, saya berbelok kekiri, disebelah utara kantor desa Alas Tengah. Saya tidak mencoba bertanya dimana kantor desa, karena tanda LOKASI TMMD itu jelas sekali terlihat di kiri dan kanan jalur rambat kami. Sejumput saya lalu mencoba mengambil gambar jalan yang sudah dibuka oleh TNI AD tersebut.
Jalannya masih tanah, dan sebagian ada kerikil, namun nyaman jika dilalui kendaraan sepeda motor jelajah tua ini. Lebar 5 meter, memungkinkan jalur ini dilewati bahkan oleh Jenis Kendaraan gede sebesar Fortuner atau Ford Ranger. Jadi asyik nie perjalanan kali ini.
Saya berpapasan dengan beberapa warga, tampak seorang warga sedang meniti jalan menanjak dengan membawa hijauan untuk ternak mereka. Masih sekitar 500 meter lagi dari posisi ini.Coba perhatikan sisi kanan tengah foto diatas itu dengan seksama. Nah, ada kan ?
Selanjutnya saya berhenti disebuah kelokan dengan tumbuhan yang tinggi lurus. Menarik untuk dijepet.
Perhatikan betapa tingginya ?. Saya menduga ini sekitar 16-20 meteran tingginya.
Ternyata dibalik kelokan ini jalan ini berakhir. Kita akan masuk ke kawasan jalan setapak menuju lokasi air terjun.
Kami menikmati vegetasi-vegetasi yang ada, diantaranya bunga-bunga liar ini. Indah dari kamera saya ....
Sesekali melihat jauh dan tampak tampilan gumuk (semacam bukit kecil) yang hijau diantara tanaman-tanaman kelapa tinggi menjulang.
Kini saya sudah sampai di dekat air terjun itu, tampak dari jauh air terjun itu menjuntaikan helai air-airnya.... Indah sekali. Masha Allah.... !!!
Perlahan saya mendekat dan menapaki batu-batu besar. Perlahan-lahan saja, sampai menengok kiri dan kanan.
Tampak sekali pemandangan indahnya. Air-air yang mengalir jernih. Sungguh perawan kawasan ini.
Dan semakin dekat rasanya udara yang menghempas wajah akibat jatuhnya air dari ketinggian membuat saya terpana dengan kebesaran Allah Ta'ala dalam menciptakan alamnya. Segera saya mengambil wudlu dan shalat dengan isyarat, yakni semua syariat shalat termasuk rukuk saya lakukan sempurna dan ketika sujud cukup menyentuhkan dahi ke dinding batu. Karena tidak ada tempat datar disini, semuanya bebatuan. Lalu saya duduk terpekur, karena saya sendirian. Dzikir tasbih sebentar, dan mencoba mengambil gambar.
Ada cahaya mentari dari balik bukit itu. Sinar cahaya sore itu. Menimbulkan flare karena cahanya menyentuh ruang rana kamera saya. Indahnyaaa... Masha Allah !!!.
Menurut penuturan warga yang saya jumpai, fenomena cantik bisa tampak ketika pagi sekitar jam 6 pagi, ketika matahari timur menyiramkan cahayanya ke dalam jatuhnya air terjun tersebut. Ya, pelangi. Kelak saya akan berkunjung pagi saja, mungkin dengan seorang model atau tidak ... Entahlah, karena saya masih belum tahu dengan siapa nak berangkat. Moga saja ada model yang berkenan menemani berjelajah alam. Tentu saja saya menunggu, hmmm kita lihat nanti.
Dan inilah hasil fotografi saya sore itu.
Sore itu di Aeng Tancak Polaseng, saya menikmati anugrah Ilahi. Keberkahan alam atas kehidupan yang indah ini. Sepulangnya saya bertemu beberapa warga, sebagai seorang penyuluh pertanian dengan moral penyuluh yang sudah ada dan terbentuk- saya bercengkrama sejenak dengan beberapa warga tersebut. Dan menyampaikan beberapa hal. Tentulah itu catatan kehidupan, karena ternyata apa yang saya sampaikan itu termaktub dalam pengalaman banyak orang yang bermanfaat tentunya. Alhamdulillah walaupun bukan wilayah tugas saya, namun moral penyuluh tidak bisa dilepaskan. Akhirnya saya pulang dengan membawa file-file yang belum diolah, lepas malam barulah saya catatkan dsini.
Demikianlah essay foto ini. Semoga berkenan.
0 komentar:
Posting Komentar