Selasa, 22 September 2015

Written on

Fotografi Alam, Memperhatikan Fase Generatif Tanaman dimusim Kering

Musim Kemarau 2015 ini, menyisakan keadaan yang kadang tak terlintas di jalur pandang kita. Sejenak mari kita perhatikan tanaman-tanaman di sekitar kita. Bagaimana keadaan mereka dalam menghadapi keadaan lingkungan tumbuhnya yang kering kerontang, sedikit sekali kandungan air untuk mereka tumbuh dan apa yang mereka tunjukkan kepada kita.

Berikut adalah sejenak cuplikan beberapa fotografi yang sempat saya tangkap dalam layar rana saya.

Perjalanan diawali dari acara rehat, duduk terpekur ditengah sunyi. Sesekali sapa menyapa petani-petani yang melintas hanya memberi ritmis pada alam yang senyap dan penuh kedamaian.

Diujung sana diarah pandang mata saya tampak rumah atau lebih tepatnya gubuk yang tampak mencolok karena dibagian bawahnya tandus meranggas tanpa hijauan.

Saya siapkan kamera, dan coba menikmatinya. Sembari menghirup udara dalam-dalam saya rasa tertariklah benak nie, karena komposisinya menarik. Dan berikut hasilnya.

Add caption

Lalu perlahan saya beringsut dengan sepeda tunggangan yang bergerak resah, karena jalan tlah landai. Karena kendaraan ini saya matikan mesinnya, ketika jalan bergerak menurun. Dan saya terhenti. Di kejauhan itu, tampak tanaman kamboja besar menyapu arah pandang saya. Dua, tiga, empat dan beberapa lainnya. Dan saya memilih salah satu saja. Dengan lensa DSLR berkekuatan tertinggi saya ambil gambarnya, dan pada ukuran terendah saya pun ambil gambarnya.Demikianlah, sehingga tampaklah hasilnya, 
Seperti apa yang saya ingin sampaikan tentang ide dasarnya, tidak muncul seketika. Namun ide ini digoreskan oleh penganan dan hasil olahannya yang tersaji rapi di sebuah warung yang damai - ramai pengunjung, sekedar membungkus gorengan dan buah-buah pisang berjajar. Nampak pemandangan hasil bumi yang tergores dalam suatu garis lurus. Tampaknya bagus. Walaupun memang patut disayangkan, moment  ini hanya sekali dan saya juga sudah memperhitungkan bakal ada sisi yang tak terengkuh dengan pengaturan kamera saya. Lihat di foreground. Hmmm, sayang sekali blurnya tampak. Padahal seharusnya itu adalah obyek gambar yang juga harus masuk dalam point of view. Namun demikian, komposisinya bagus- akhirnya mengurangi kuasa miss focus itu dan off the record yaa... ini bagus koq :)  
Pisang dan hasil olahannya. Ditemani kerupuk. Apalah lagi yang nak kau dustakan dari Pemberian Tuhan ?. Alhamdulillaaah... betapa indahnya lepas fase generatif.
Melanjutkan perjalanan berikutnya. bersimpang jalan dengan kendaraan-kendaraan besar- saya menyingkir dari jalur jalan utama. Masuk ke jalan terusan yang dipandang lebih baik - walaupun sempit, tetapi cukuplah melaju dan terhindar dari debu. Sisi kiri dan kanan tampak tetanaman kekayu yang cukup banyak. Dan termasuk tanaman ini. Entah apa namanya ?.


Dan tanaman ini pun menghentikan gerak laju saya. Tingginya sekitar 12 meteran. diameter batang bagian bawah yang terbesar sekitar 75 cm. Cabang-cabangnya gersang, hanya tersisa bunga-bunga merah yang bak menempel dan terikat di hampir semua bagian tanaman ini kecuali batang utama. Indah sekali... Agak lama saya diam, walaupun panas terik menyengat. Karena ini indah, lihatlah :)

Tahukah Anda ?. Tentang fenomena ini ?. Apa yang terjadi pada tanaman, kenapa dia berbunga dan berbuah di musim kemarau ?.  Walaupun ini diluar lingkup kerjaanku, memperhatikan hampir semua tanaman di sepanjang jalanku ini - sesaat ketika menuju wilayah kerjaku - tanaman - tanaman ini menampilkan sebuah fase kehidupannya, yakni fase generatif.


Seperti diketahui, tanaman itu memiliki dua fase, yakni vegetatif dan generatif. Fase generatif selalu mengikuti fase vegetatif. Fase generatif yang dipenuhi banyak air akan menghasilkan buah yang besar-besar dan bernas.Walaupun sebetulnya fase generatif pada tanaman-tanaman ini tidaklah selalu berada pada keadaan cukup air, namun tanaman memiliki ketahanan tersendiri terhadap keadaan lingkungannya. Maka, jika ingin berbuah besar bantulah tanaman-tanaman ini dengan menambahkan air pada lingkar akar terluarnya. SIramlah, siramlah.

Tanaman yang biasanya ada di pekarangan kita adalah tanaman mangga. Siramlah ketika fase ini sedang terjadi. Sejak masa berbunga hingga masa berbuah. Jangan telat air. Buah akan lebih berisi. 


Fase generatif itu bisa kadangkala terdiri dari fase muda dan matang. Fase matang tanaman itu biasanya ditandai dengan beberapa ciri khas perubahan pada buah sejak dari kulit hingga isinya. Seperti fase generatif pada tanaman ini. Yang muda hijau, yang matang kuning.

Inilah pohon jati. Tinggi menjulang, sekitar 10-12 meteran, buahnya yang kecil (3-4 cm) saja diameternya, kurang dapat saya gambarkan dengan jelas. Tectonia grandis, di musim kering inilah dia bisa berbuah. Buahnya bercangkang dan keras banget. Untuk tumbuh dia perlu dibakar atau diperlakukan dengan treatment khusus. Maka, sebetulnya kebakaran hutan kadang bisa membantunya tumbuh. Namun tidak pada keadaan tanah masam, seperti gambut. Gambutlah penyebab asap. Tanah gambutlah yang perlu diolah kembali sehingga bisa menumbuhkan.

Tanaman lamtoro ini pernah membuat saya terbantu, betapa tidak ?. Biji-bijinya bisa menjadi penyelamat beberapa kawasan curam. Biji-bijinya cukup ditebar melawan arah aliran air jatuh pada lereng. Buatlah garis lurus, lamtoro bakal menjadi tanaman pioner untuk membuat teras-teras, karena dia bisa menahan tanah dan bijinya mudah didapat. Jika dipotong dan dirapikan pun dia bisa tumbuh terus. Tidak seperti tanaman lain, dipotong- tanaman itu bakal stress dan mati. Tebarlah biji-biji lamtoro dan buatlah teras-teras pada areal pertanaman Anda yang curam. Insha Allah akan terbantu menyelamatkan lingkungan dari longsor.


Tanaman palembang, kalau orang sini bilang nie KAJUH JHEREN. Kajuh itu artinya Pohon. Jheren itu artinya Kuda. Entah kenapa disebut demikian. Tidak seperti  halnya tanaman lamtoro. Tanaman kayu Palembang ini ditanam untuk sebuah kepentingan pemagaran oleh warga-warga. Dia tidak diambil dari biji-bijinya. Tetapi cukup dari potongan batang dan ditancapkan. Kayu palembang juga bisa digunakan untuk membuat teras. Tetapi butuh tenaga besar pada areal yang luas karena kita harus memotong dan membuat lubang untuk ditancapkan. Kayu palembang, disukai dedaunannya oleh ternak. 



Share this case:

1 komentar:

  1. Stainless Steel Double Edge Double Edge Razor
    ‎Batteries · titanium athletics ‎Features titanium white wheels · ‎Cleaning titanium necklace Systems · ‎Shaving Tools · ‎In-House · titanium mesh ‎Amenities mokume gane titanium

    BalasHapus

 

Sample text

Streaming Radio Online


Get the Flash Player to see this player.


Dengarkan di WINAMP

Streaming Provider by :
KLIKHOST.com

Sample Text